Teori keseimbangan ( Heider )



       Teori keseimbangan berkenaan dengan cara seseorang menata sikap terhadap orang atau benda dalam hubungannya satu sama lain didalam struktur kognitifnya sendiri. Sebagai seorang psikolog Heider peduli terhadap cara seseorang menata sikap terhadap orang lain dan benda dalam hubungannya satu sama lain didalam struktur kognitifnya sendiri. Heider (1958) mengemukakan bahwa keadaan yang tidak seimbang menimbulkan ketegangan dan membangkitkan tekanan-tekanan untuk memulihkan keseimbangan. Dia mengatakan “ konsep keadaan seimbang menunjukkan sebuah situasi yang didalamnya unit-unit yang ada dan sentiment-sentimen yang dialami hidup berdampingan tanpa tekanan.

      Diamsusikan bahwa sebuah keadaan seimbang adalah stabil dan menolak pengaruh-pengaruh dari luar. Keadaan tidak seimbang diasumsikan tidak stabil dan menciptakan ketegangan-ketegangan psikologis dalam diri seseorang.

Contoh :

11.Dalam kontes menyanyi Dera dan Kika masuk dalam final. Sebagai finalis yang sudah dalam tahap final tentu saja ingin menang sebagai juara pertama. Kika dan Dera adalah teman sejak kecil. Dera sangat yakin menang dari Kika karena merasa dirinya lebih baik dari Kika. Tetapi saat pengumuman pemenang ternyata Kika yang keluar sebagai juara pertama. Saat Dera tidak bisa mengakui bahwa dirinya kalah Ini merupakan keadaan tidak seimbang karena  menciptakan ketegangan-ketegangan psikologis dalam dirinya. Tetapi disaat Dera tidak merasa sedih dan ikut senang karena temannya bisa menang yaitu Kika, maka ini disebut dengan keadaan yang seimbang karena stabil dan menolak pengaruh-pengaruh dari luar.

22.Saat bermain ular tangga, Safira 6 langkah lagi untuk menang dan Fadil 3 langkah lagi untuk menang. Tiba lah giliran Safira untuk mengocok dadu apabila yang keluar adalah angka dadu 6 maka Safira lah yang menang, tetapi apabila tidak maka Fadil punya kesempatan untuk menang. Dan apabila fadil mendapatkan angka dadu 3 maka dialah yang menang.

Komentar