BOO (Si Gajah yang Bersahaja) #Part 1


Disebuah hutan hidup lah seekor gajah bernama Boo yang selalu terlihat ceria dan mempunyai banyak teman. Tetapi, walaupun begitu Boo sangat kesepian. Sesaat Boo melamun dan menikmati angin, ular  datang dan menghampirinya. Ular itu bernama Sniker. Sniker  perlahan-lahan mendekati tubuh Boo yang besar. Sesaat Sniker mulai berada dikaki Boo, tiba-tiba Boo tersentak bangun karena kaget.

“ Oh Sniker, ternyata km.” Boo terlonjak dari tempat berbaringnya.

“ Apa yang km lakukan disini Boo?” kata Sniker yang kaget karena terjatuh dari kaki Boo.

“ Aku hanya sedang berbaring sebentar, karena aku lelah.” Jawab Boo.

“ Boo, teman-teman menunggumu dihutan. Ayo kita kesana.” Seru Sniker mengajak Boo.

Boo tersenyum dan bangun dari duduknya. Boo dan Sniker berjalan  dengan senang kehutan. Sambil bernyanyi bersama. Terlihat dari jauh Lebi seekor anak monyet yang melambaikan tangan pada Boo.

“ Paman Boo, kemari.” Teriak Lebi dari kejauhan.

Boo menyambut lambaian tangan Lebi dengan gembira sambil menggoyangkan belalainya keatas kemudian Boo dan Sniker menghampiri Lebi, Sio (anak singa), Bitan (seekor kura-kura) dan Buni (anak kelinci).

“ Hai paman Boo, apa kau siap bermain hari ini?.” Kata Sio sambil menggoyang-goyangkan ekornya.

“ Tentu saja, mari kita mulai. Tetapi kalian harus ingat peraturan permainan jangan masuk kedaerah hutan terlarang.” Seru Boo.

“ iya paman Boo.” Jawab Lebi, Sio, Bitan dan Buni secara serentak.

“ Baiklah kita mulai sekarang, sudah mengambil posisi masing-masing? Bersiap....... dan mulai.” Boo menghitung aba-aba.

Lebi, Sio, Bitan dan Buni sudah bersiap diposisi masing-masing. Terlihat wajah yang sangat serius dari mereka terkecuali Bitan yang tampak santai saja. Setelah Boo selesai memberi aba-aba dan mengangkat belalainya, mereka mulai berlari sekuat-kuatnya. Bitan pun tertinggal jauh dibelakang. Tanpa menyerah Bitan terus melakukan pertandingan.

20 menit kemudian,                                                                             

Sio yang sampai kegaris finish lebih dulu daripada Lebi.

“ Yes, aku yang menang.” Kata Sio kegirangan.

Kemudian disusul dengan Lebi dan Buni. Seperti biasanya Bitan memang selalu sampai paling terakhir sekitar 10 menit dari Sio, Buni dan Lebi. Mereka pun menunggu bersama sambil beristirahat sejenk. Boo dan Sniker tetap setia menunggu Bitan digaris finish.

Setelah 10 menit sudah berlalu Bitan tidak kunjung datang.

“ Kemana Bitan?” kata Boo mulai gelisah.

“ Mungkin dia agak sedikit terlambat.” Kata Sniker yang mencoba menenangkan Boo.

5 menit kemudian.Bitan pun tidak kunjung datang.

“ Paman Boo, Bitan kemana?.” Tanya Lebi pada Boo.

“ Kalian tunggu disini bersama Sniker, paman Boo yang mencari Bitan.” Kata Boo mulai panik.

Boo mulai berjalan kehutan dan mencari Bitan. Boo takut kalau Bitan masuk ke hutan terlarang tersebut. Hampir setengah jam Boo mencari tetapi Bitan belum ketemu juga. Akhirnya, Boo memutuskan untuk mencari Bitan keseluruh hutan dan termasuk hutan terlarang tersebut. Sementara Sniker menjaga yang lain, Boo tetap melanjutkan mencari Bitan. Setelah mencari hampir seharian, Boo akhirnya sampai kepemukiman penduduk. Boo baru melihat tempat ini selama dia tinggal dihutan. Ternyata tanpa Boo sadar dia sudah berjalan begitu jauh dari hutan.

Tempat yang baru bagi Boo, dimana dia tahu harus berhati-hati ditempat itu. Kemudian Boo memutuskan untuk perlahan-lahan masuk ke perkampungan itu. Tidak lama Boo berjalan, dia menemukan sebuah kereta yang didalamnya ada seekor panda dan anak panda yang ada didalam box. Boo bertanya-tanya dalam hatinya “sedang apa mereka disitu”, kemudian Boo mulai menghampiri ibu dan anak panda tersebut.

“ Ibu panda, apa yang kamu lakukan didalam box ini?.” Tanya Boo yang mengagetkan ibu panda.

“ Aku disini karena tadi aku tertangkap oleh manusia.” Jawab ibu panda sambil menggendong anaknya.

Boo kemudian duduk disebelah box itu.

“ Apa kamu juga mengalami hal yang sama?.” Kata ibu panda pada Boo.

“ Tidak, tetapi aku hanya sedang mencari temanku sikura-kura bernama Bitan, apa kamu melihatnya lewat sini?.” Seru Boo pada ibu panda tersebut.

“ Aku tidak melihat kura-kura lewat sini. Tetapi sebaiknya kamu kembali kehutan sekarang sebelum para manusia itu melihat kamu.”  Kata ibu panda yang menyuruh Boo untuk kembali ke hutan.

Raut wajah Boo pun terlihat semakin sedih karena Bitan belum dia temukan. Tiba-tiba dari arah depan Boo datang beberapa manusia yang menuju kearah ibu panda tersebut.

“ Kamu cepatlah bersembunyi .” kata ibu panda kepada Boo.

Boo pun berlari kearah pepohonan untuk bersembunyi. Disitu Boo melihat para manusia itu membawa ibu panda kedalam suatu tenda. Kini Boo tau maksud dari kata-kata ibu panda kepadanya. Saat memutuskan untuk kembali kehutan, Boo kembali menengok anak panda tersebut. Dia tidak tega meninggalkan anak panda itu sendirian.

“ Apa anak panda itu aku bawa saja kehutan.” Kata Boo sambil melihat anak panda itu.

Akhirnya Boo kembali menghampiri anak panda yang kecil tersebut. Dia melihat kekanan, kiri, depan dan belakang untuk berjaga-jaga kalau tempat itu sudah cukup aman baginya untuk menolong anak panda ini. Terlihat pintu box itu tidak dikunci kembali oleh para manusia itu, Boo bergegas masuk dan membawa anak panda itu dengan belalainya. 

Perlahan-lahan dia mengangkat anak panda itu kemudian Boo berlari menuju hutan. Setelah Boo merasa sudah cukup jauh dari perkampungan tadi, Boo menaruh anak panda itu dipunggungnya. Anak panda itu terlihat senang berada bersama Boo. Boo juga merasakan hal yang sama. Boo menganggap anak panda itu seperti anaknya sendiri. Hari pun sudah mulai gelap dan Boo memutuskan untuk mencari tempat beristirhat yang aman untuk nya dan anak panda ini. Setelah menemukan tempat yang nyaman, Boo menurunkan anak panda dari punggungnya dan membaringkannya diatas daun kering yang berjatuhan ditanah.

“ Selamat tidur anak panda.” Seru Boo kepada anak panda itu sambil membaringkan badannya disebelah anak panda dan menaruh belalainya diatas anak panda tersebut agar anak panda merasa nyaman.


Pagi hari menjelang. 

Matahari kini mulai terbit menandakan waktu sudah pagi. Boo terbangun, dan melihat anak panda itu tersenyum padanya. Boo pun bangun dan mulai mengangkat anak panda tersebut dengan belalainya kembali. Kemudian Boo kembali berjalan untuk menemukan air dan makanan untuknya dan anak panda tersebut.  Boo memberikan makan anak panda itu berupa buah-buahan yang segar, yang dia petik dari pohon, terlihat hewan-hewan lain  yang melakukan aktivitasnya seperti biasa. Setelah mereka makan, Boo mengajak anak panda itu kesungai untuk minum. Setelah sampai disungai dan minum, Boo bertemu dengan Sniker.

“ BOO! Kamu kemana saja? Bitan sudah kembali, ternyata dia tertidur saat pertandingan karena kelelahan.” Kata Sniker.

“ Benarkah itu?” Boo kaget.

Sebenarnya Boo hampir lupa mencari Bitan saat ada anak panda ini bersamanya.

“ Dan itu siapa dipunggungmu?” tanya Sniker penasar.

“ Kemarin saat mencari Bitan aku bertemu dengannya, kemudian karena aku tidak tega meninggalkannya jadi kubawa dia bersamaku.” Jawab Boo sambil tertawa kecil.

Sniker masih terlihat heran dengan anak panda tersebut. Akhirnya Boo dan Sniker membawa anak panda itu ketempat mereka dan menjaga anak panda itu seperti keluarga mereka sendiri. Sniker berusaha menjadi seorang ibu dan Boo berperan sebagai paman anak panda tersebut. Namun sejak saat itu Boo tidak pernah lagi menemukan ibu panda itu lagi, tetapi Boo senang karena seluruh teman-temannya membantu merawat anak panda ini. Dan anak panda ini diberi nama “Panbo”. 
                                



To Be Continue ....

Komentar