Apakah kamu termasuk sarjana dengan jurusan Komunikasi ?. Seringkah kamu merasa kecewa ketika melamar pekerjaan ? atau kalian merasa kalah saing dengan mereka yang berasal dari anak jurusan lain?. Ada beberapa hal yang harus kalian sadari sebagai anak Komunikasi dalam menghadapi persaingan di dunia kerja. Setidaknya kalian harus mengerti dan paham bahwa lahan pekerjaan kalian banyak diminati. Bukan hanya itu, banyak sekali orang yang tidak mengerti dan beranggapan bahwa pekerjaan anak Komunikasi itu mudah dan memiliki peluang kerja yang bagus. Terkadang ini menjadi tolak ukur saat mencari pekerjaan.
Pernahkah kalian merasa aneh ketika kalian harus bersaing bersama-sama dengan anak jurusan teknik atau ekonomi?. Baik kalian yang berasal dari jurusan Jurnalistik, Public Relation, Advertasing, dan Broadcast pasti pernah merasakan itu saat kalian sudah terjun ke dunia pekerjaan. Walaupun anak Komunikasi lebih unggul didalam bidang mereka tetapi tidak banyak perusahaan yang justru lebih tertarik kepada mereka yang berasal dari jurusan lain. Ada dua alasan yang menyebabkan rawannya lahan kerja anak komunikasi, yaitu :
1. Tidak Spesifik / Fokus
Yang dimaksud dengan tidak spesifik adalah jurusan komunikasi mempelajari semua hal secara umum. Ilmu Komunikasi tidak hanya mempelajari interaksi atau cara berkomunikasi dengan satu orang ke orang lain namun, dalam aplikasi kehidupannya mereka juga mempelajari bidang studi yang mendukung dan mempengaruhi komunikasi seperti Psikologi, Manajement, Ekonomi, Politik, Budaya, dll. Dengan kata lain komunikasi tidak hanya fokus pada satu bidang studi. Walaupun mereka unggul dalam memahami ilmu komunikasi (Jurnalistik, PR, Advertasing, Broadcast) karena mereka mempelajari dan mempraktekannya secara mendalam ternyata itu tidak cukup menjadi bekal anak komunikasi.
2. Keahlian Yang Dapat Di Pelajari
Menulis, Meloby, Berbicara depan umum, editing foto, aplikasi kamera merupakan keahlian yang dapat dipelajari secara otodidak. Keahlian ini dianggap sangat mudah dipelajari namun tidak dalam mengaplikasikannya. Contohnya saja sekarang sudah ada yang dinamakan Citizen Journalist atau disebut sebagai jurnalis warga. Kelebihan dari Citizen Journalist ini adalah mereka selalu dapat memberikan informasi terbaru didaerah yang bahkan belum tentu reporter bisa menjangkaunya. Mereka bisa melakukan wawancara, mengambil gambar hanya dengan kamera handphone, menulis dan melaporkan kejadian yang sedang mereka ambil. Perkembangan teknologi membuat hal ini terjadi begitu mudah. Tetapi walaupun begitu apakah semua informasi itu dapat terpercaya? apakah mereka tahu bagaimana mengolah berita yang baik? apakah mereka mengerti dasar-dasar pemberitaan yang layak untuk media?. Jawabannya tentu tidak, dalam hal ini anak komunikasi lebih unggul karena mereka telah mempelajarinya namun banyak sekali yang beranggapan bahwa menjadi reporter dapat semudah itu.
Selain itu, banyak perusahaan yang beranggapan bahwa mereka yang berasal dari jurusan lain lebih berpotensial dan lebih baik dalam hal ini misalnya majalah ekonomi mereka akan mencari anak ekonomi untuk menjadi reporter dimajalah mereka. Permasalahannya adalah perusahaan terkadang tidak ingin repot untuk mengurus staf baru mereka. Mereka ingin orang yang sudah mengerti dibidang itu secara baik dan mendalam. Perusahaan juga sering berpendapat bahwa mereka akan dapat mempelajarinya secara mudah tanpa harus diajarkan. Mungkin keliatannya anak komunikasi sangat miris tapi sebenarnya mereka tidak pernah kalah bersaing dalam hal itu. Hasil yang dikerjakan anak komunikasi akan lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mengerti ilmu komunikasi. Intinya anak komunikasi bisa dibawa ke dalam permasalahan apapun, mereka tau segala hal walaupun hanya secara umum, mereka mengerti banyak hal walau tidak mendalaminya. Hal ini sering tidak disadari dan meyebabkan rawannya lahan pekerjaan bagi anak komunikasi.
Komentar